Saya diundang oleh seorang teman ke rumahnya. Sewaktu saya tiba di rumahnya, di sana sudah ada beberapa orang yang hadir dan di antaranya ada yang saya kenal. Teman saya segera menyambut kedatangan saya dengan hangat dan mempersilahkan saya untuk duduk di kursi bar. Sesudah itu, dia melangkah ke meja hidangan dan mengambil sebuah piring yang berisi empat jenis kue yang berbeda. Dia mengantarkan piring berisi kue itu kepada saya dan meminta saya untuk segera memakannya.
Saya mengamati kue-kue yang ada di hadapan saya. Kemudian saya bertanya kepadanya apakah dia membuatnya sendiri. Dia menjawab bahwa dia membuatnya sendiri. Saya memuji dia dan mengatakan bahwa dia sangat hebat bisa menghasilkan kue-kue yang cantik. Dia pun tersenyum. Kemudian saya memasukkan sepotong kue yang berbentuk segitiga ke dalam mulut dan merasakan betapa nikmatnya rasa kue tersebut. Saya kembali memuji dia dan mengatakan bahwa rasa kue ini sangat enak.
Selama pandemi covid-19, semua pekerjaan dan kegiatan saya di luar rumah dihentikan untuk sementara waktu. Hampir setiap hari saya selalu berada di rumah dan sesekali saja keluar untuk kepentingan yang lain. Hal ini tidak mengganggu saya mengingat saya adalah orang rumahan yang senang beraktivitas di dalam rumah. Namun sesudah sebulan berlalu dan tidak ada perubahan, saya mulai merasakan sedikit rasa jenuh. Ingatan akan perjalanan selama liburan-liburan yang telah berlalu pun mulai bermunculan namun apa daya semuanya itu harus direlakan, seperti tiket-tiket pesawat yang sudah kami beli dari tahun lalu maupun bookingan hotel harus direlakan. Syukurlah beberapa tiket masih bisa mendapatkan refund.
Saya mulai menatap ke depan dan mengambil tekad untuk melakukan perubahan karena saya merasa selama sebulan ini saya menjadi kurang produktif. Memang masih ada beberapa pekerjaan sampingan yang bisa saya kerjakan dari rumah namun saya merasakan bahwa saya bisa melakukan lebih dari itu. Mulailah saya kembali menulis blog setelah sekitar delapan bulan tidak aktif menulis. Padahal sumber cerita saya yang berasal dari mimpi-mimpi selalu bermunculan setiap hari tetapi tidak pernah saya olah dikarenakan banyak kesibukan yang lain. Selain itu saya juga mulai belajar membuat video untuk diunggah ke Youtube.
Belakangan ini, saya sering bermimpi tentang makanan. Salah satunya adalah mimpi yang saya ceritakan pada dua paragraf pertama di atas. Tidak heran saya sering bermimpi tentang makanan karena beberapa waktu ini saya sering membuka Youtube untuk mencari cara-cara membuat kue ataupun mengolah makanan yang lain. Eits, saya tidak hanya menontonnya loh, tetapi saya juga ada mempraktikkannya.
Kita kilas balik sebentar ya. Sewaktu sudah menikah, saya yang tidak suka dengan urusan di dapur berpikir bahwa lama-kelamaan saya akan terbiasa memasak dan mengurus ini itu di dapur. Namun setelah bertahun-tahun menikah, saya selalu masak ala kadarnya. Bumbu dan bahan pelengkap yang saya kenal hanya garam, gula, kecap, bawang putih, cabai, merica dan sesekali ada kunyit dan bawang merah. Ya benar, kalian tidak salah baca. Hanya itu saja bumbu yang saya pakai untuk memasak. Tidak ada inovasi masakan baru. Hanya yang mudah dan praktis saja yang akan saya masak. Tidak mau ribet, tidak mau lama, itulah ciri khas masakan saya.
Apakah saya tidak kasihan dengan suami saya yang memakannya? Tidak juga sih, karena saya bukan orang yang cerewet makan. Pernah suatu kali papa saya masak nasi goreng basah untuk saya. Nasi gorengnya benar-benar basah, lembek dan kurang berasa. Saya coba masukkan ke dalam mulut, sangat tidak enak rasanya. Tetapi, apakah saya buang? Tidak dong. Saya menghargai usahanya untuk membuatkan makanan untuk saya. Jadi saya pun memakannya sambil meneguk air putih. Begitu pula dengan suami saya. Dia tidak pernah protes dengan semua masakan mamanya dan masakan saya. Dia juga tidak pernah meminta untuk dimasakkan sesuatu yang dia inginkan. Meskipun saya merasakan tidak ada tekanan dari suami tetapi saya sendiri ingin bertekad menyediakan makanan yang lebih enak untuk suami saya. Namun tekad itu hanyalah menjadi tekad saja tanpa diwujudkan karena saya tidak suka masak. Jadi, kembali lagilah masakan yang itu-itu saja yang saya masak.
Cukup tiga setengah tahun suami saya merasakan masakan saya yang itu-itu saja. Sekarang saya sudah berubah. Setelah sebulan lebih semua pekerjaan dan aktivitas saya di luar dihentikan, maka saya pun memacu diri untuk mulai belajar masak dan membuat kue. Karena masa pandemi ini, kami tidak pernah makan di luar ataupun membeli makanan lewat aplikasi online lagi. Akhirnya, saya mulai membuka Youtube dan mencari masakan-masakan serta kue-kue yang mudah dibuat untuk saya sebagai pemula. Hasilnya cukup memuaskan. Memang ada yang gagal, tetapi ada juga yang berhasil. Saya lebih banyak mempraktikkan untuk membuat kue dibandingkan dengan memasak. Semoga saya tidak berhenti untuk terus membuat makanan yang enak. Sekarang bumbu dan bahan pelengkap saya mulai bertambah. Sudah ada ebi, ikan teri, bawang bombai, daun bawang, daun seledri, daun kucai, kayu manis, asam Jawa, jahe, gula merah dan ketumbar. Bahkan saya bisa menambahkan tepung maizena ke dalam masakan saya. Semoga bisa makin bertambah lagi bumbu yang akan saya gunakan kelak.
Mungkin bagi kalian yang sudah sering masak, ini adalah hal yang biasa, namun tidak untuk saya. Saya benar-benar merasa sangat menakjubkan akhirnya saya bisa buat variasi makanan yang lain. Hal yang tidak pernah saya lakukan sebelumnya. Bagaimana reaksi suami saya? Tentu saja dia sangat senang dan selalu memuji-muji masakan yang saya buat. Bahkan dia mengunggahnya di media sosialnya sampai ada keponakan saya yang melihatnya langsung menulis pesan kepada saya melalui WhatsApp dan menanyakan apakah kuenya bantat? Saya bilang, tidak kok, malah empuk dan lembut. Lihatlah, bahkan saya dan suami tidak tahu apakah kue itu bantat. Yang penting rasanya masih enak, itu sudah lebih dari cukup.
Semenjak saya sering mencoba-coba resep masakan yang baru, saya jadi lebih bersemangat untuk belajar membuat makanan yang lebih bervariasi. Awalnya saya yang sangat tidak suka dengan masak-memasak, sekarang jadi mulai tertarik untuk melakukannya. Jadi, belajarlah mencoba melakukan hal yang baru jika hal itu baik dan berguna untuk kita dan sesama. Mungkin awalnya hal itu tidak kita sukai namun bisa jadi pada akhirnya kita akan menyukainya. Mungkin kita bisa gagal namun jangan pernah langsung menyerah. Terus dicoba dan dicoba lagi. Tetap semangat!